
Arisan: Instrumen Investasi Golongan Ekonomi Lemah

Arisan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia yang berfungsi sebagai sistem untuk menyimpan dana di luar bentuk ekonomi formal.
Bagi kita dengan pendapatan yang cukup, tentunya bukan menjadi satu hal yang sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan operasional harian, dan menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk disimpan sebagai tabungan, deposito, ataupun diinvestasikan pada pasar modal. Akan tetapi, untuk orang-orang miskin dengan pendapatan hanya US$2 per hari, untuk memenuhi kebutuhan operasional pun terkadang mereka perlu berutang. Menabung dan investasi hanya menjadi angan belaka.
Lantas, bagaimana caranya agar mereka yang tidak berdaya secara ekonomi dapat merasakan jasa perbankan?Jika kita menilik lebih dalam, sebenarnya pendapatan sebesar US$2 per hari adalah “rata-rata”. Artinya, ada kalanya golongan masyarakat dengan ekonomi lemah ini memperoleh pendapatan yang cukup tinggi. Di waktu lain, ada kalanya mereka tidak menerima penghasilan sepeser pun. Manajemen kas pun menjadi satu hal yang krusial bagi mereka. Dibutuhkan satu instrumen keuangan yang dapat memfasilitasi kondisi tersebut, dan memungkinkan mereka untuk dapat merasakan jasa perbankan.
Pemerintah melalui OJK dan Bank Indonesia kemudian menyusun strategi inklusi keuangan dengan tujuan agar jasa perbankan dapat masuk dan diterima pada lapisan masyarakat yang belum tersentuh perbankan. Salah satunya adalah golongan orang miskin dengan pendapatan US$2 per hari. Namun demikian, jauh sebelum strategi ini muncul, telah berlaku praktik arisan yang sebenarnya merupakan salah satu instrumen keuangan.
Pada setiap kelompok masyarakat dikenal aktivitas penghimpunan dana secara teratur pada periode tertentu yang disebut sebagai arisan. Arisan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia yang berfungsi sebagai sistem untuk menyimpan dana di luar bentuk ekonomi formal.
Pada praktiknya, dikenal tiga model arisan. Model arisan yang pertama dikenal dengan istilah saving club. Pada arisan model ini, setiap anggota akan menempatkan sejumlah uang dalam besaran yang sama, lalu diakumulasi hingga periode tertentu. Pada akhir periode, uang yang terkumpul akan dibagi sama rata pada tiap anggota. Praktik arisan dengan model seperti ini banyak dilakukan pada populasi yang tidak tersentuh perbankan di negara Afrika Selatan, India, Bangladesh, dan Pakistan.
Model kedua dikenal dengan istilah RoSCA (Rotating Savings and Credit Association). RoSCA dijalankan seperti arisan pada umumnya di Indonesia. Dalam kelompok-kelompok kecil, anggota kelompok akan menyisihkan uang dalam jumlah yang sama untuk dikumpulkan dalam arisan selama periode waktu tertentu, misalnya setiap bulan. Akumulasi tabungan akan dicairkan secara bergantian selama periode RoSCA berlangsung. Hal ini dilakukan terus-menerus hingga seluruh anggota kelompok mendapatkan akumulasi tabungan masing-masing.
Model arisan yang ketiga adalah ASCA, Accumulated Savings And Credit Association. Mekanisme pengumpulan dan pencairan dana yang dilakukan sama seperti yang dilakukan pada model saving club. Namun pada arisan dengan model ASCA (dan RoSCA), uang yang telah terakumulasi akan disalurkan terlebih dahulu dalam bentuk kredit kepada anggota atau kerabat yang membutuhkan pendanaan. Besaran bunga yang dibebankan sesuai dengan kesepakatan antara pemilik dana dengan debitur, dan begitu pula dengan jangka waktu pembayaran utang. Sehingga, pada akhir periode, setiap anggota tidak hanya menerima dana yang telah dikumpulkan sebelumnya, tetapi juga pengembalian dari hasil meminjamkan dana kepada debitur. Praktik arisan dengan model RoSCA dan ASCA khususnya banyak ditemui di negara Afrika Selatan.
Di Indonesia sendiri, praktik arisan dengan model saving club telah banyak dilakukan. Perbedaan praktik arisan di Indonesia dengan di India, Pakistan, Bangladesh dan Afrika Selatan terletak pada proses pencairan arisan. Di Indonesia, anggota kelompok arisan tidak hanya dapat mencairkan akumulasi dana dalam bentuk uang. Mereka juga dapat memilih untuk dapat menukar akumulasi dana dengan aset atau barang tertentu, misalnya dengan emas (logam mulia) atau peralatan rumah tangga.
Pada akhirnya, melalui praktik arisan di atas, masyarakat dengan ekonomi lemah pada akhirnya tetap dapat merasakan jasa perbankan, yakni melalui instumen tabungan dan investasi.
Oleh: Fitri Safira M.M. – Trainer, Jasa Pengembangan Eksekutif | PPM Manajemen
*Tulisan ini dimuat di SWA Online
Menyikapi kondisi pandemic Corona Virus Disease–2019 (COVID-19) yang diikuti dengan kebijakan physical distancing dan pembatasan pergerakan manusia dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19, maka kegiatan Asesmen Lapangan (AL) yang pada keadaan normal dilaksanakan melalui kunjungan ke Perguruan Tinggi menjadi tidak dapat dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menetapkan kegiatan Asesmen Lapangan (AL) tahun 2020
-
Strategi Menristek Dikti Agar PTN Masuk 500 Besar Dunia
Liputan6.com, Surabaya - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) menggandeng tiga kementerian untuk membahas kendala yang dialami Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dalam meraih target masuk dalam daftar 500 besar universitas di dunia.
-
Guru Besar yang Tidak Publikasi Karya Ilmiah Tidak Dapat Tunjangan
Yogyakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir, meminta para guru besar di semua perguruan tinggi di Indonesia wajib mempublikasikan karya ilmiah. Bila tidak dilakukan, Kemenristekdikti akan menghentikan sementara tunjangan kepada guru besar yang bersangkutan
Metrotvnews.com, Jakarta: Menurut Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Indonesia (Kemenristekdikti) kondisi pendidikan tinggi di Indonesia memang sudah mengalami loncatan besar beberapa tahun belakangan. Namun, masih jauh dari ambisi Nawacita. Ada beberapa peran di luar pemerintah yang harus ikut membantu meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.
-
Menristekdikti: global kompetisi Indonesia sudah meningkat
Makassar (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, global kompetisi Indonesia sudah meningkat dari posisi 41 pada 2015 menjadi posisi ke-36 dari 137 negara pada 2017.
-
Jokowi: Jurusan Kuliah Jangan Itu-itu Saja!
BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tantangan kepada Universitas Padjadjaran saat orasi dalam Puncak Peringatan Dies Natalis ke-60 Unpad di Graha Sanusi Hardjadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (11/9/2017).
Pilihan Pembaca
- Paling Populer
- Urutan
- Judul
Pemahaman Visi-Misi S1 Manajemen
Klik disini untuk mulai Mengisi Kuisioner Pemahaman Visi Misi S1 Prodi Manajemen FEB ULM
Evaluasi Diri Lulusan S1 Manajemen FEB ULM
Klik disini untuk mulai Mengisi Kuisioner Evaluasi Diri Calon Lulusan S1 Prodi Manajemen FEB ULM
Tracer Alumni S1 Manajemen
Silahkan klik disini untuk mengisi Kuisioner Tracer Studi Alumni S1 Prodi. Manajemen FEB ULM
7 Tips Bangun Bisnis dari Nol Sampai Sukses
Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda seorang pengusaha atau wirausaha, tujuan utama memiliki bisnis ...
Sejarah
Perkembangan Pendidikan Tinggi di Kalimantan Selatan dimulai dengan berdirinya Akademi Perniagaan ...
Suasana Akademik
Banjarmasin sebagai salah satu kota di Kalimantan menawarkan berbagai aktivitas kebudayaan mulai ...
Lambung Mangkurat Medical Center (LMMC)
Lambung Mangkurat Medical Center ini berguna apabila ada mahasiswa atau civitas akademika ULM yang ...
Visi, Misi dan Tujuan
VISI Tanggal 8 Juni 2017 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung ...
Kurikulum, Profil & Kompetensi Lulusan S1 Prodi. ...
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, ...
Fresh Graduate, Ini 6 Cara agar Tak Frustrasi ...
Liputan6.com, Jakarta - Bagi para lulusan baru atau fresh graduate, proses cari kerja sering ...
"Golden Year" Berwirausaha
Berapa umur terbaik untuk mulai berwirausaha? 20 tahun hingga menjelang usia 30 tahun. Itu ...
1-6 November 2017 : Peringatan Harlah FEB ULM ke ...
bertempat di Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat.
16-17 September 2020 : Asesmen Lapangan secara ...
Pelaksanaan Penilaian Akreditasi S1 Program Studi Manajemen FEB ULM akan dilaksanakan selama 2 hari ...
24 - 26 Oktober 2017 : Workshop Penulisan Artikel ...
Bertempat di lantai II Kapuas Room Hotel Aria Barito Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas ...
4 Strategi Bisnis yang Cocok untuk Usaha Kecil ...
Liputan6.com, Jakarta - Menjalankan sebuah bisnis tentunya bertujuan agar kelak bisnis tersebut ...
6 Kesalahan yang Sering Bikin Bisnis Gagal di ...
Liputan6.com, Jakarta - Pasti Anda pernah membaca daftar orang terkaya di dunia. ...
7 Tips Bangun Bisnis dari Nol Sampai Sukses
Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda seorang pengusaha atau wirausaha, tujuan utama memiliki bisnis ...
Tips Bisnis
Unit Layanan Publik FEB ULM
Tips Bekerja
Survei Civitas Akademika
Trending Topik
- 1 Selamat & Sukses, S1 Prodi Manajemen FEB ULM berhasil memperoleh Akreditasi A oleh BAN-DIKTI
- 2 BAN Perguruan Tinggi (BAN-PT) menetapkan kegiatan Asesmen Lapangan (AL) tahun 2020 secara Daring
- 3 Webinar Menyongsong Kampus Merdeka Di era New Normal
- 4 Tata Cara Pemberian Pembebasan/ Keringanan Tarif UKT Semester Ganjil 2020/2021 Sehubungan Pandemi Covid-19
Video Profil Prodi Manajemen
- Indicators
- Winners
- Losers